Senin, 04 Januari 2010

Sitem Informasi Manajemen Prencanaan Pembangunan

Sistem informasi telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dan terbukti sangat berperan dalam kegiatan perekonomian dan strategi penyelenggaraan pembangunan. Keberadaan sistem informasi mendukung kinerja peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas organisasi pemerintah dan dunia usaha, serta mendorong pewujudan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sistem informasi yang dibutuhkan, dimanfaatkan, dan dikembangkan bagi keperluan pembangunan daerah adalah sistem informasi yang terutama diarahkan untuk menunjang perencanaan pembangunan daerah. Hal ini perlu diingat karena telah terjadi perubahan paradigma menuju desentralisasi di berbagai aspek pembangunan. Salah satu paradigma baru itu adalah perihal perencanaan pembangunan daerah. Mulai tahun 2001, seiring dengan pemberlakuan UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999, maka perencanaan pembangunan daerah telah diserahkan kepada pemerintah daerah. Dan dengan terbitnya UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Dengan demikian, kiat di balik desentralisasi adalah peningkatan pelayanan kepada masyarakat, partisipasi dalam perencanaan pembangunan, dan pencapaian akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi. Telah banyak dikembangkan sistem informasi yang berbasis data perencanaan pembangunan, yang beroperasi baik di pusat maupun di daerah. Akan tetapi, harus diakui bahwa pada umumnya sistem informasi yang telah dikembangkan itu hanya menyangkut aspek tertentu dalam perencanaan pembangunan. Misalnya, Sistem Informasi Manajemen Departemen Dalam Negeri (Simdagri) dan SIM Daerah (Simda), yang penerapan pengelolaannya di daerah dilakukan oleh Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) di daerah. Contoh lain adalah yang berkaitan dengan aspek ruang, yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG), yang dikembangkan melalui proyek berbantuan luar negeri Land Resources Evaluation and Planning (LREP) dan Marine Resources Evaluation and Planning (MREP); atau sistem informasi yang menyangkut aspek lingkungan, seperti Neraca Kependudukan dan Lingkungan Hidup Daerah (NKLD) serta Neraca Sumber Daya Alam dan Spasial Daerah (NSASD) di setiap daerah. Dengan adanya Sistem Informasi dan Manajemen Perencanaan Pembangunan Nasional (Simrenas) ini, diharapkan dapat menata berbagai aspek data perencanaan pembangunan secara terintegrasi dan komprehensif, baik dalam hal struktur, jenis maupun format data untuk perencanaan pembangunan.

Pengaplikasian Sistem Informasi Manajemen

BAB I
PENDAHULUAN


1. Latar Belakang
Dewasa ini persaingan teknologi semakin luas dan penuh dengan kendala
dan juga resiko disebabkan karena dunia usaha berkembang dengan pesat
disegala bidang. Oleh karena itu diperlukan berbagai macam usaha untuk
mengatasi kendala atau resiko didalam lingkungan perusahaan. Maka untuk
mengatasi itu dibutuhkan informasi yang relevan dan akurat. Dalam hal ini
informasi merupakan suatu faktor utama dalam mencapai tujuan dari segala
usaha didalam lingkungan perusahaan
Dalam mengambil keputusan diperlukan suatu analisa berdasarkan
informasi yang dimiliki oleh pengambil keputusan. Pengambilan keputusan
informasi sangat penting karena merupakan substitusi dari kendala atau resiko
yang melingkupi proses pengambilan keputusan. Maka informasi merupakan
suatu faktor pendukung dalam proses pengambilan keputusan, supaya
menghasilkan keputusan yang baik dan benar.
Sistem informasi merupakan bagian dari suatu informasi, dan organisasi
selalu membutuhkan sistem-sistem informasi untuk mengumpulkan data,
mengolah dan menyimpan data serta menyalurkan suatu informasi.
Dengan informasi-informasi tersebut berarti telah membantu suatu
pimpinan didalam pengambilan keputusan yang benar untuk mengarahkan dan
mengendalikan suatu masalah atau aktivitas didalam organisasi.
Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis
terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data merupakan tindakan
yang paling tepat.
Pada hakekatnya pengambilan keputusan yang dinilai dari kriteria
persentase pengambilan keputusannya sejauh mana keputusan-keputusan
mempercepat proses pencapaian tujuan suatu organisasi dengan baik dan benar.


BAB II
ANALISA DAN PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Sistem Informasi Manajemen
Manajemen dalam perusahaan masih kurang relevan walaupun sistem
informasi manajemen bukan merupakan hal yang baru dalam komputerisasi
yaitu dalam perkembangan dunia usaha zaman sekarang. Sebelum ada
komputer tehnik sistem informasi manajemen telah ada dan berfungsi untuk
memberikan informasi bagi manajer yang memungkinkan mereka merencanakan
serta mengendalikan operasi.
Dengan adanya komputer telah menambah satu atau dua dimensi seperti
ketelitian, penyimpanan data yang lebih baik yang memungkinkan pertimbangan
alternatif yang lebih banyak dalam mengambil suatu keputusan.
Komputer dapat bekerja dengan cepat maka dalam mengolah data,
menganalisa data. mengklasifikasikan data, menyimpan data dan mengambil
data dari tempat penyimpananya bagi komputer perlu tersedia volume data
informasi untuk dikerjakan.
Dukungan informasi dalam pengambilan keputusan meliputi:
a. Sistem informasi manajemen akan mendukung pengambilan keputusan
pada semua tingkat organisasi.
b. Sistem informasi manajemen terdiri dari beberapa orang, komputer
program yang saling interaktif
c. Sistem informasi manajemen yang menunjang pengambilan keputusan
pada lingkungan permasalahan yang terstruktur maupun yang tidak
terstruktur.
d. Sistem informasi manajemen merupakan bagian dari suatu organisasi.
© 2004 Digitized by USU digital library
1

2.2. Sistem
Didalam pengambilan keputusan seorang manajer tidak akan terlepas dari
sistem, karena sistem akan membantu untuk menghilangkan suatu keraguan
dan menetapkan kearah mana kita untuk melangkah. Dengan adanya suatu
sistem manajer akan mempunyai pedoman yang pasti didalam pengambilan
keputusan.
Sistem dapat diartikan sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang
saling berkaitan dan beroperasi untuk mencapai beberapa sasaran. Sistem yang
sangat sederhana, memiliki beberapa input dan output pada gambar sebagai
berikut:

INPUT
SISTEM
OUTPUT

Setiap sistem terdiri dari beberapa subsistem yang saling berinteraksi.
Sistem dapat digolongkan dalam tiga bagian yaitu :

1. Sistem Fisik dan Sistem Abstrak.
Sistem fisik adalah bagian-bagian yang saling berkaitan dan beroperasi bersama
untuk mencapai beberapa sasaran dan tujuan yang ingin dicapai.
Misal: sistem keuangan seperti catatan, aturan, prosedur, peratatan, petugas
yang beroperasi mencatatkan data, mengukur pendapatan, dan
menyiapkan laporan. Sistem abstrak suatu susunan gagasan yang teratur
atau konsepsi yang saling tergantung

2. Sistem Deterministik dan Sistem Probalistik
Sistem deterministik adalah sebuah sistem yang beroperasi duluan, cara yang
diramalkan secara tepat dimana interaksi antar bagian-bagian diketahui dengan
pasti.
Misal: program komputer yang melaksanakan secara tepat sesuai dengan
rangkaian instruksinya. Sistem probalistik dapat diuraikan dengan istilah
prilaku yang mungkin, tetapi ada selalu sedikit kesalahan pada awalan
terhadap jalannya sistem.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup sistem yang mandiri yang relatif terisolasi dari
lingkungannya tetapi tidak sama sekali tertutup dalam arti fisik.
Misal: sistem dan manufaktur yang dirancang untuk mengurangi sedapat
mungkin untuk perubahan yang tidak diinginkan dengan lingkungan diluar
sistem.
Sistem terbuka adalah sistem yang mengadakan pertukaran informasi,
materi, energi dan lingkungannya, dimasa pertukaran dapat meliputi
masukan yang acak dan tak tertentu.

Perancang sistem biasanya memilih sistem deterministik yang relatif
tertutup. Ini berarti sebuah sistem yang mantap dan baik yang dapat diduga
(predictable) yang selalu berjalan tepat seperti yang sebenarnya atau
seharusnya. Sistem ini biasanya lebih mudah dirancang dibandingkan dengan
sistem probalistik terbuka, dan juga lebih mudah diatur dan dikendalikan karena
perilakunya yang dapat diduga.

2.3. Informasi

Data adalah fakta dan angka yang tidak digunakan pada sistem
keputusan dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diharapkan
tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk keperluan pengambilan
keputusan.
Informasi berguna apabila informasi itu dapat digunakan sebagai bahan
untuk mempermudah pengambilan keputusan. Seorang petugas yang
bertanggung jawab atas penyimpanan informasi. Oleh karena jika seseorang
berhalangan tidak berada ditempatnya, informasi yang diperlukan masih bisa
dikeluarkan dari tempat penyimpanannya dengan cepat dan tepat
Informasi adalah data atau fakta-fakta yang telah diproses sedemikian
rupa sehingga berubah bentuknya menjadi informasi. Persyaratan untuk
mengambil keputusan dengan tehnik ilmiah ialah tersedianya informasi yang
dibutuhkan sebagai alat pembantu dalam proses pengambilan keputusan.
Peranan informasi adalah bahwa informasi merupakan alat penunjang untuk
mempermudah pengambilan keputusan.
Arus informasi dimulai dengan mengalirnya keputusan, perintah,
instruksi, pesan dan nasehat dari meja pimpinan kepada unit-unit operasional.
© 2004 Digitized by USU digital library
2

Pengolahan data menjadi informasi dapat dianalogikan seperti pengolahan bahan
baku menjadi barang jadi, yang memperlihatkan konsep bahwa informasi bagi
seseorang mungkin dipandang sebagai data mentah bagi orang lain. Informasi
berguna untuk semua macam dan butuh kegiatan dalam organisasi masyarakat
seperti kegiatan perorangan, kegiatan perusahaan maupun kegiatan pemerintah.
Beberapa bidang kegiatan yang memerlukan informasi yaitu:
a) Informasi untuk perencanaan
b) Informasi untuk perumusan kebijaksanaan
c) Informasi untuk penentuan program kerja

Ad. a Informasi Untuk Perencanaan.
Semua kegiatan operasional akan selalu terlibat dalam proses
perencanaan, apakah perencanaan bersifat jangka pendek ataupun
jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus
menyesuaikan perencanaan informasi yang telah ditetapkan.

Ad. b lnformasi Untuk Perumusan Kebijaksanaan.
Tugas perumusan kebijaksanaan semakin penting dalam
kebijaksaanaan organisasi harus didasarkan pada ketentuan dalam
perusahaan, dalam hal ini kebijaksanaan merupakan salah satu tugas
yang sangat penting dari suatu pimpinan baik secara umum seluruh group
organisasi maupun secara khusus untuk unit-unit organisasi. Perumusan
kebijaksanaan harus didasarkan kepada informasi yang up to date yang
lengkap dan dapat dipercaya. Kebijaksanaan adalah keputusan yang
dilakukan untuk melakukan suatu tindakan yang tidak merugikan orang
lain.
Ad. c Informasi Untuk Penentuan Program Kerja
Penentuan program kerja selalu didasarkan pada program kerja
mana yang harus didahului dan apa yang dapat ditunda sementara.
Dalam menentukan skala prioritas program kerja secara tepat,
dibutuhkan data informasi tentang faktor tenaga kerja yang tersedia,
sumber pembiayaan, lokasi pelaksanaan, sistem pelaporan, sistem
penilaian umpan balik yang hendak dipakai dan keuntungan-keuntungan
yang akan diperoleh.

Mengingat pentingnya peranan informasi dalam proses pengambilan
keputusan kiranya dapat diterima jika dikatakan pengembangan itulah yang
menentukan berhasil tidaknya sistem informasi itu membantu pimpinan dalam
pengambilan keputusan.
Langkah-langkah yang perlu diambil dalam pengembangan sistem
informasi adalah :
1. Identifikasi masalah dalam arti bahwa hakekat dari pada masalah
informasi dalam organisasi harus disadari pentingnya.
2. Melakukan feasibility study artinya, suatu studi perlu dilakukan untuk
melihat sampai sejauh mana pengembangann sistem informasi itu
mungkin dilaksanakan ditinjau dari semua permasalahan seperti tenaga
kerja, timing yang tepat, penggunaan informasi yang dihasilkan dan
pengembangan terhadap pengambilan keputusan.
3. Hasil feasibility study disampaikan kepada pimpinan organisasi untuk
diterima atau ditolak.
4. Dengan diterimanya hasil feasibility study, langkah selanjutnya ialah
menyelesaikan "system design" yang terperinci.
5. Diterimanya "system design" yang terperinci segera memerlukan
pembinaan suatu sistem organisasi bagi para pemakai penyusun
program-program pelaksanaan.
6. Jika langkah kelima telah diambil dengan berhasil, barulah sistem ini
dilaksanakan diikuti oleh suatu cara penilaian dapat disempurnakan terus.

Adapun langkah-langkah dari proses transformasi data adalah sebagai
berikut :
1. Capturing of date
Pengumpulan data dengan mencatat data yang dirasa perlu dan ada
hubungannya dengan tugas yang dijalankan dan masih merupakan data mentah.
2. Veryfying of date
Memeriksa kebenaran catatan atau data yang ada, setelah ada
pembuktian bahwa data telah benar dan tepat maka diolah menjadi informasi.

© 2004 Digitized by USU digital library
3

3. Classifying of date
Mengklasifikasikan data yang dikumpulkan dalam berbagai kelompok
sesuai dengan keinginan sipemakai atau orang yang memerlukan data.
4. Aranging of date atau sorting
Menempatkan atau penyempurna data kedalam urutan-urutan khusus
sesuai dengan kebutuhan sipemakai.
5. Summaring of date
Data yang telah dikumpulkan disingkatkan dan disusun menjadi laporan
secara logika atau berdasarkan matematika.
6. Sorting of date
Penyimpanan data bentuk laporan-laporan yang dapat disebut atau
disimpan kembali pada saat data tersebut diperlukan.
7. Retrieving of date
Mengambil kembali data yang telah disimpan untuk memperoleh
informasi.
8. Communicating
Bermanfaat untuk mentransfer data dari suatu tempat kelompok lain.
9. Reproducing
Memperbanyak data sesuai dengan kebutuhan, dengan jalan fotocopy
atau magnetick disk.

Dengan langkah-langkah dalam proses transformasi data tersebut diatas
pada hakekatnya ada beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk
memproses data menjadi informasi yaitu dengan mengunakan komputer. Jika
seseorang meminta untuk melihat suatu sistem informasi dari organisasi, yang
ditunjukkan adalah komponen fisiknya, pertanyaan apa saja yang diproses oleh
komponen tersebut dapat dijawab dengan fungsi pengolahan atau dengan
keluaran-keluaran sistem.

2.4 . Manajemen
Manager pada suatu operasi berfungsi sebagai perencanaan,
pengorganisasian, dan mengendalikan operasi. Mereka merencanakan dengan
menetapkan tujuan dan memilih tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan
yang direncanakan.
Manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan
untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-
kegiatan manajemen tidak melaksanakan sendiri kegiatan yang bersifat
operasional melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksana oleh sekelompok
yang disebut bawahan.
Ditinjau dari suatu proses manajemen bahwa manajemen merupakan
sebuah proses yang khas terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan,
pengorganisasian, pengerahan, dan pengawasan untuk menentukan serta
mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia. Pengambilan keputusan oleh seorang manager dituntut untuk memilih
tindakan yang memberi hasil optimal dengan biaya terendah dan resiko
keinginan yang paling kecil. Keputusan-keputusan ini dapat dicapai tanpa
informasi yang lengkap.

2.5. Sistem Informasi Manejemen
Dari uraian-uraian yang sudah ada secara umum dapat dikatakan bahwa
sistim informasi manajemen merupakan suatu sistem yang dirancang untuk
menyediakan informasi pilihan yang digunakan berorientasi kepada keputusan
yang diperlukan.
Dalam proses pengambilan keputusan bahwa sistem informasi
manajemen pada hakikatnya saling berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
manajemen, karena selalu dilaksanakan dengan menggunakan sarana
komunikasi antara pihak manajemen atau pimpinan dengan pihak bawahannya
baik dalam bentuk tulisan maupun bentuk lisan.
Jadi sistem informasi manajemen tidak hanya mengelola data menjadi
informasi, tetapi juga menyalurkan informasi-informasi tersebut pada pihak-
pihak yang membutuhkan untuk proses pengambilan keputusan.







© 2004 Digitized by USU digital library
4

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian-uraian dari pembahasan dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
• Penyampaian informasi dilakukan dalam bentuk tulisan dan lisan dengan
komunikasi satu atau dua arah untuk pengambilan keputusan.
• Proses pengambilan keputusan dianggap sebagai arus dari penyelidikan,
perancangan, dan pemilihan.
• Hakekat dari pada pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan
yang sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan
data penentuan yang matang dan alternatif yang dihadapi dan
pengambilan tindakan paling tepat dengan resiko yang paling kecil.
• Bahwa pengambilan keputusan tidak ada hal yang terjadi secara
kebetulan.
• Proses pengambilan keputusan adalah merupakan suatu tehnik ilmiah
untuk memecahkan suatu masalah dalam organisasi.
• Dengan sistem informasi manajemen yang baik maka akan
memungkinkan pilihan pengambilan keputusan mendapatkan keterangan-
keterangan yang relevan dan akurat, cepat dan sistemalis.

Penyimpanan Proses Komputer

CPU (CENTRAL PROCESSING UNIT)

CPU merupakan tempat pemroses instruksi-instruksi program, yang pada komputer mikro disebut dengan micro-processor (pemroses mikro). Pemroses ini berupa chip yang terdiri dari ribuan hingga jutaan IC. Dalam dunia dagang, pemroses ini diberi nama sesuai dengan keinginan pembuatnya dan umumnya ditambah dengan nomor seri, misalnya dikenal pemroses Intel 80486 DX2-400 (buatan Intel dengan seri 80486 DX2-400 yang dikenal dengan komputer 486 DX2), Intel Pentium 100 (dikenal dengan komputer Pentium I), Intel Pentium II-350, Intel Pentium III-450, Intel Celeron 333, AMD K-II, dan sebagainya. Masing-masing produk ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
CPU terdiri dari dua bagian utama yaitu unit kendali (control unit) dan unit aritmatika dan logika (ALU). Disamping itu, CPU mempunyai beberapa alat penyimpan yang berukuran kecil yang disebut dengan register.

CU (CONTROL UNIT) / UNIT KENDALI

Unit ini bertugas mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada pada sistem komputer. Unit kendali akan mengatur kapan alat input menerima data dan kapan data diolah serta kapan ditampilkan pada alat output. Unit ini juga mengartikan instruksi-instruksi dari program komputer, membawa data dari alat input ke memori utama, dan mengambil data dari memori utama untuk diolah. Bila ada instruksi untuk perhitungan aritmatika atau perbandingan logika, maka unit kendali akan mengirim instruksi tersebut ke ALU. Hasil dari pengolahan data dibawa oleh unit kendali ke memori utama lagi untuk disimpan, dan pada saatnya akan disajikan ke alat output. Dengan demikian tugas dari unit kendali ini adalah:

  • Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output.
  • Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama.
  • Mengambil data dari memori utama (jika diperlukan) untuk diproses.
  • Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmatika atau perbandingan logika serta mengawasi kerja dari ALU.
  • Menyimpan hasil proses ke memori utama.

ALU (ARITHMATIC AND LOGIC UNIT)

Tugas utama dari ALU adalah melakukan semua perhitungan aritmatika (matematika) yang terjadi sesuai dengan instruksi program. ALU melakukan semua operasi aritmatika dengan dasar penjumlahan sehingga sirkuit elektronik yang digunakan disebut adder.
Tugas lain dari ALU adalah melakukan keputusan dari suatu operasi logika sesuai dengan instruksi program. Operasi logika meliputi perbandingan dua operand dengan menggunakan operator logika tertentu, yaitu sama dengan (=), tidak sama dengan (¹ ), kurang dari (<), kurang atau sama dengan (£ ), lebih besar dari (>), dan lebih besar atau sama dengan (³ ).

Register
Register merupakan alat penyimpanan kecil yang mempunyai kecepatan akses cukup tinggi, yang digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang sedang diproses sementara data dan instruksi lainnya yang menunggu giliran untuk diproses masih disimpan di dalam memori utama. Secara analogi, register ini dapat diibaratkan sebagai ingatan di otak bila kita melakukan pengolahan data secara manual, sehingga otak dapat diibaratkan sebagai CPU, yang berisi ingatan-ingatan, satuan kendali yang mengatur seluruh kegiatan tubuh dan mempunyai tempat untuk melakukan perhitungan dan perbandingan logika.
Program yang berisi kumpulan dari instruksi-instruksi dan data diletakkan di memori utama yang diibaratkan sebagai sebuah meja. Kita mengerjakan program tersebut dengan memproses satu per satu instruksi-instruksi yang ada di dalamnya, dimulai dari instruksi yang pertama dan berurutan hingga yang terakhir. Instruksi ini dibaca dan diingat (instruksi yang sedang diproses disimpan di register).
Misalnya instruksi berbunyi HITUNG C = A + B, maka kita membutuhkan data untuk nilai A dan B yang masih ada di meja (tersimpan di memori utama). Data ini dimaca dan masuk ingatan kita (data yang sedang diproses disimpan di register), yaitu misalnya A bernilai 2 dan B bernilai 3. Saat ini ingatan otak kita telah tersimpan suatu instruksi, nilai A, dan nilai B, sehingga nilai C dapat dihitung yaitu sebesar 5 (proses perhitungan ini dilakukan di ALU). Hasil dari perhitungan ini perlu dituliskan kembali ke meja (hasil pengolahan disimpan kembali ke memori utama). Setelah semua selesai, kemungkinan data, program, dan hasilnya disimpan secara permanen untuk keperluan di lain hari sehingga perlu disimpan di dalam lemari kabinet (penyimpanan sekunder).

Dengan demikian, ada tiga macam memori yang dipergunakan di dalam sistem komputer, yaitu:
1. Register, digunakan untuk menyimpan instruksi dan data yang sedang diproses.
2. Main memory, dipergunakan untuk menyimpan instruksi dan data yang akan diproses dan hasil pengolahan.
3. Secondary storage, dipergunakan untuk menyimpan program dan data secara permanen.

Ada banyak register yang terdapat pada CPU dan masing-masing sesuai dengan fungsinya. Di bawah ini akan diberikan penjelasan secara garis besar dari masing-masing register:
1. Instruction Register (IR) digunakan untuk menyimpan instruksi yang sedang diproses.
2. Program Counter (PC) adalah register yang digunakan untuk menyimpan alamat lokasi dari memori utama yang berisi instruksi yang sedang diproses. Selama pemrosesan instruksi oleh CPU, isi dari PC diubah menjadi alamat dari memori utama yang berisi instruksi berikutnya yang mendapat giliran akan diproses, sehingga bila pemrosesan sebuah instruksi selesai maka jejak instruksi selanjutnya di memori utama dapat dengan mudah didapatkan.
3. General purpose register, yaitu register yang mempunyai kegunaan umum yang berhubungan dengan data yang sedang diproses. Sebagai contoh, register jenis ini yang digunakan untuk menampung data yang sedang diolah disebut dengan operand register, sedang untuk menampung hasil pengolahan disebut accumulator.
4. Memory data register (MDR) digunakan untuk menampung data atau instruksi hasil pengiriman dari memori utama ke CPU atau menampung data yang akan direkam ke memori utama dari hasil pengolahan oleh CPU.
5. Memory address register (MAR) digunakan untuk menampung alamat data atau instruksi pada memori utama yang akan diambil atau yang akan diletakkan.

Sebagai tambahan dari register, beberapa CPU menggunakan suatu cache memory yang mempunyai kecepatan sangat tinggi dengan tujuan agar kerja dari CPU lebih efisien dan mengurangi waktu yang terbuang. Tanpa cache memory, CPU akan menunggu sampai data atau instruksi diterima dari memori utama, atau menunggu hasil pengolahan selesai dikirim ke memori utama baru proses selanjutnya bisa dilakukan. Padahal proses dari memori utama lebih lambat dibanding kecepatan register sehingga akan banyak waktu terbuang. Dengan adanya cache memory, sejumlah blok informasi pada memori utama dipindahkan ke cache memory dan selanjutnya CPU akan selalu berhubungan dengan cache memory.

Array Processor
Bila sejumlah besar dari perhitungan harus dilakukan, maka untuk mempercepat proses biasanya dipergunakan unit tambahan yang disebut dengan array processor atau co-processor. Unit ini terpisah dari unit lainnya yang dapat ditambahkan pada pemroses utamanya. Dengan perkembangan teknologi sekarang, unit pemroses tambahan ini sudah tidak diperlukan lagi karena pemroses mikro yang ada sudah mampu menangani perhitungan dengan kemampuan dan kecepatan yang sangat tinggi. Teknologi pemroses tambahan ini diperlukan untuk komputer-komputer mikro lama, misalnya yang masih menggunakan pemroses utama seri 8088 hingga 80486.

MEMORI

CPU hanya dapat menyimpan data dan instruksi di register yang berukuran kecil sehingga tidak dapat menyimpan semua informasi yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses program. Untuk mengatasi hal ini, maka CPU harus dilengkapi dengan alat penyimpan yang berkapasitas lebih besar yaitu memori utama. Unit ini dapat dibayangkan sebagai sekumpulan kotak-kotak yang masing-masing dapat menyimpan sepenggal informasi baik berupa data maupun instruksi. Tiap-tiap lokasi dari kotak ditunjukkan oleh suatu alamat (address), yaitu berupa nomor yang menunjukkan lokasi tertentu dari kotak memori.
Ukuran memori ditunjukkan oleh satuan byte, misalnya 1 Mb, 4 Mb, 8 Mb, atau bahkan adayang sampai 256 Mb. Pada umumnya 1 byte memori terdiri dari 8 - 32 bit (binary digit), yaitu banyaknya digit biner (0 atau 1) yang mampu disimpan dalam satu kotak memori.

Random Access Memory (RAM)
Semua data dan program yang dimasukkan melalui alat input akan disimpan terlebih dahulu di memori utama, khususnya RAM, yang dapat diakses secara acak (dapat diisi/ditulis, diambil, atau dihapus isinya) oleh pemrogram. Struktur RAM terbagi menjadi empat bagian utama, yaitu:
1. Input storage, digunakan untuk menampung input yang dimasukkan melalui alat input.
2. Program storage, digunakan untuk menyimpan semua instruksi-instruksi program yang akan diakses.
3. Working storage, digunakan untuk menyimpan data yang akan diolah dan hasil pengolahan.
4. Output storage, digunakan untuk menampung hasil akhir dari pengolahan data yang akan ditampilkan ke alat output.

Input yang dimasukkan melalui alat input akan ditampung terlebih dahulu di input storage. Bila input tersebut berupa program maka akan dipindahkan ke program storage, dan bila berbentuk data maka akan dipindahkan ke working storage. Hasil dari pengolahan juga ditampung terlebih dahulu di working storage dan bila akan ditampilkan ke alat output maka hasil tersebut dipindahkan ke output storage.

Read Only Memory (ROM)
Dari namanya, ROM hanya dapat dibaca sehingga pemrogram tidak bisa mengisi sesuatu ke dalam ROM. ROM sudah diisi oleh pabrik pembuatnya berupa sistem operasi yang terdiri dari program-program pokok yang diperlukan oleh sistem komputer, seperti misalnya program untuk mengatur penampilan karakter di layar, pengisian tombol kunci papan ketik untuk keperluan kontrol tertentu, dan bootstrap program. Program bootstrap diperlukan pada saat pertama kali sistem komputer diaktifkan. Proses mengaktifkan komputer pertama kali ini disebut dengan booting, yang dapat berupa cold booting atau warm booting.
Cold booting merupakan proses mengaktifkan sistem komputer pertama kali untuk mengambil program bootstrap dari keadaan listrik komputer mati (off) menjadi hidup (on). Sedangkan warm booting merupakan proses pengulangan pengambilan program bootstrap pada saat komputer masih hidup dengan cara menekan tiga tombol tombol pada papan ketik sekaligus, yaitu Ctrl, Alt, dan Del. Proses ini biasanya dilakukan bila sistem komputer macet, daripada harus mematikan aliran listrik komputer dan menghidupkannya kembali.
Instruksi-instruksi yang tersimpan di ROM disebut dengan microinstruction atau firmware karena hardware dan software dijadikan satu oleh pabrik pembuatnya. Isi dari ROM ini tidak boleh hilang atau rusak karena bila terjadi demikian, maka sistem komputer tidak akan bisa berfungsi. Oleh karena itu, untuk mencegahnya maka pabrik pembuatnya merancang ROM sedemikian rupa sehingga hanya bisa dibaca, tidak dapat diubah-ubah isinya oleh orang lain. Selain itu, ROM bersifat non volatile supaya isinya tidak hilang bila listrik komputer dimatikan.
Pada kasus yang lain memungkinkan untuk merubah isi ROM, yaitu dengan cara memprogram kembali instruksi-instruksi yang ada di dalamnya. ROM jenis ini berbentuk chip yang ditempatkan pada rumahnya yang mempunyai jendela di atasnya. ROM yang dapat diprogram kembali adalah PROM (Programmable Read Only Memory), yang hanya dapat diprogram satu kali dan selanjutnya tidak dapat diubah kembali. Jenis lain adalah EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) yang dapat dihapus dengan sinar ultraviolet serta dapat diprogram kembali berulang-ulang. Disamping itu, ada juga EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) yang dapat dihapus secara elektronik dan dapat diprogram kembali.

BUS

Hubungan antara CPU dengan memori utama ataupun dengan alat-alat input/output (I/O) dilakukan melalui suatu jalur yang disebut dengan bus. Hubungan antara CPU dengan memori utama melalui jalur bus yang dilekatkan pada MDR, MAR, dan unit kendali dalam CPU. Sedangkan bus yang menghubungkan CPU dengan alat-alat I/O tidak dilekatkan langsung ke alat-alat I/O, tetapi dapat dilakukan melalui suatu alat I/O port atau DMA controller atau I/O channel.
Bus merupakan suatu sirkuit yang merupakan jalur transportasi informasi antara dua atau alat-alat dalam sistem komputer. Bus yang menghubungkan antara CPU dengan memori utama disebut dengan internal bus, sedang yang menghubungkan CPU dengan alat-alat I/O disebut external bus. Di dalam internal bus, hubungan antara CPU dengan memori utama dilakukan melalui data bus yang dihubungkan dengan MDR, dan melalui address bus yang dihubungkan dengan MAR, serta melalui control bus yang dihubungkan dengan control unit.

PEMROSESAN INSTRUKSI

Jika pemrogram menginginkan CPU untuk mengerjakan sesuatu, maka harus ditulis suatu instruksi yang dapat dipahami oleh CPU. Kumpulan dari instruksi inilah yang disebut dengan program.
Program yang akan diproses dan data yang akan diolah oleh CPU harus diletakkan terlebih dahulu di memori utama. Proses ini yang biasa kita lakukan dengan mengetikkan nama program pada prompt DOS, atau meng-klik ikon pada sistem operasi Windows. Instruksi-instruksi yang dapat diproses oleh CPU adalah instruksi-instruksi yang sudah dalam bentuk bahasa mesin.
Tahap pertama dari pemrosesan suatu instruksi oleh CPU disebut dengan instruction fetch, yaitu proses CPU mengambil atau membawa instruksi dari memori utama ke CPU. Tahap selanjutnya (kedua) disebut instruction execute, yaitu proses dari CPU untuk mengerjakan instruksi yang sudah diambil dari memori utama dan sudah berada di IR register.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tahap pertama disebut waktu instruksi (instruction time), dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tahap kedua disebut waktu eksekusi (execution time). Sedangkan total waktu yang dibutuhkan untuk kedua tahap tersebut dinamakan waktu siklus (cycle time).
Beberapa pabrik komputer mengukur kecepatan CPU berdasarkan lamanya melakukan satu siklus mesin yang diukur dengan satuan megahertz (Mhz), dimana satu Mhz berarti dapat diselesaikan satu juta siklus per detiknya. Suatu pengukur waktu yang disebut dengan clock akan berdetak untuk tiap-tiap siklus yang dilakukan. Misalnya suatu pemroses 16 Mhz berarti clock akan berdetak sebanyak 16 juta kali tiap detiknya.

Alat Pemrosesan Komputer

Alat – alat yang ada di dalam alat proses / cpu, antara lain,

1. Main Board, alat ini berfungsi untuk menampung dan mengelola alat alat yang terhubung dalam rangkaian alat proses seperti prosesor, memory (ram), harddrive, dll. Merk dari Main Board / Mother Board ini sangat banyak, antara lain intel, asus, gigabyte, pcchip, nexx, hp, dan lain lain.

2. Prosesor, alat ini merupakan inti dari alat proses itu sendiri, yang alat yang digunakan untuk memproses data dari alat input, mengolah data, mengkodekan data, dan lain lain. Semakin tinggi tingkatan/kekuatan prosesor, maka komputer akan berjalan semakin cepat juga, karena dengan tingginya kemampuan prosesor, kecepatan dalam mengolah data juga bertambah cepat. Ada 2 perusahaan populer yang memproduksi prosesor antara lain intel dan amd.

3. RAM (Random Access Memory), alat ini digunakan untuk membantu prosesor dalam melakukan pekerjaan pengolahan data, selain itu, RAM juga bisa digunakan sebagai alat penyimpanan data yang bersifat sementara (tidak permanen).

4. Hard Disk Drive, alat ini digunakan untuk menyimpan data secara permanen, tidak terlalu berpengaruh besaran kapasitas yang digunakan, tergantung kebutuhan saja.

5. VGA ( Virtual Graphic Adapter ), yaitu alat yang digunakan untuk melakukan konversi data, agar dapat dilihat pada layar monitor. Semakin tinggi kemampuan VGA, maka gambar yang dihasilkan akan semakin bagus. Merk – merk vga yang banyak beredar antara lain NVIDIA dan ATI.

6. Power Supply, alat ini digunakan untuk memberikan dan mengatur arus listrik yang akan digunakan pada rangkaian alat – alat proses.

7. Sound Card, alat ini digunakan untuk mengonversi data suara.

8. Selain alat – alat diatas, di dalam alat proses juga terdapat alat alat IO (Input/Output) seperti COM1, USB, dll.

Mungkin itu saja penjelasan mengenai alat proses, mudah – mudahan bermanfaat ;)

Sistem Informasi Manajemen Perkantoran

Latar belakang Sistem Informasi Manajemen Perkantoran.

Informasi merupakan obyek atau data apapun yng bisa digunakan oleh pengguna informasi untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan yang diinginkan.Informasi diperoleh dari sumber-sumber informasi yang terdapat dimana saja kita jumpai.Dalam segala aspek kehidupan manusia selalu tidak bisa terpisah dari informasi,baik informasi yang sifatnya individual maupun informasi yang berisifat umum atau general.Dalam kenyataanya manusia selalu membutuhkan informasi untuk melakukan aktifitas apupun dan dimanapun,informasi yang dibutuhkan bisa berupa lisan maupun tulisan bahkan Visual dan audio visual.Dari waktu ke waktu informasi mengalami perkrmbanagan yang sangat cepat seitring dengan perkembangan ilmut eknologi informasi,dengan berkembangya teknologi informasi maka para pennguna informasi semakin mudah memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan,namun perkembangan terbebut harus di imbangi dengan perkembangan Sumber daya manusia dan didukung dengan media atau sarana informasi yang memadai.

Hal ini sangat memdukung segala aktifitas manusia dalam berbagi bidang,satu diantaranya dalam bidang Perkantoran.Suatu Perkantoran dimanapun selalu membutukan akan informasi-informasi penting yang digunakan dalam suatu aktifitas mencapai tujuan.Informasi dalam perkantoran merupakan informasi yang selalu bisa digunakan oleh pelaku atau personel yang beraktifitas didalam kantor tersebut.Dengan bebagai macam jenis maupun tingkat pentingnya suatu informasi yang harus disampaikan antara sumber-sumber informasi dengan penerima informasi,maka perlu adaya pengaturan sistem didalam pengelolaan informasi tersebur,yang biasa disebut sebagai Sistem Informasi Manajemen Perkantoran.Sistem tersebut bejalan dan berkembang didalam perkantoran dan merupakan Sumber daya konseptual sangat penting untuk mendukung berlangsungnya aktifitas perkantoran.

Tujuan

Tujuan utama adanya Sistem Informasi Manajemen Perkantoran adalah untuk membatu memudahkan pengguna informasi dalam memperoleh informasi yang berguna sebagai acuan atau sebagai dasar melaukan aktifitas mencapai tujuan organisai atau dalam hal ini adalah organisasi perkantoran. Selain dari pada itu informasi merupakan nilai wawasan yang tidak terbatas,semakin luas dan akurat subuah informasi,maka akan mendasari perkembangan sumber daya manusia dalam meningkatakan nilai-nilai pengelolaan informasi perkantoran.Sistem Informasi Manajemen Perkantoran tidak hanya berfokus pada sistem informasi internal perkantoran itu sendiri,namun bisa juga berhubungan dengan sistem informasi yang ada diluar (external) perkantoran dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi.

Pengguna

Dalam Sistem informasi manajemen perkantoran,yang menggunakan sistem tersebut bisa kita sebut sebagai pengguna sistem,diantaranya adalah pengelola Sistem, sumber informasi atau pemberi informasi dan pemakai atau pemerima informasi.Dalam Perkantoran pengelola Sistem biasa di dilakukan oleh personil Technology Information (TI),sedangakan sumber atau pemberi informasi dilakukan oleh siapa saja yang beraktifitas didalam perkantoran tersebut,begitu juga untuk penerima informasi.Batasan-batasan atau garis wewenang pengguna Sistem informasi manajemen perkantoran,tidak bisa diuraikan secara mendetil kerena pengaturanya disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab pengguna sistem tersebut,dalam hal ini ditentukan oleh manajemen dari organisasi perkantoran tersebut.

Pengembangan

Dalam era saat ini perkembangan teknologi informasi external (diluar lingkungan perkantoran) harus selau diikuti oleh perkembangan teknologi yang ada atau yang sedang dikembangkan didalam internal perkantoran.Perkembangan dalam teknologi informasi sangat berperan penting dalam mendukung pengembangan Sistem informasi manajemen perkantoran,dalam pengembanganya melibatkan beberapa faktor yaitu,pelaku Sistem dan media / sarana pendukung yang memadai untuk mampu memenuhi kebutuhan infrastruktur didalam sistem yang akan dikembangkan.Misalnya menggunakan Hardware dan Software yang tepat guna untuk mencapai tujuan dari pada Sistem tersebut dikembangkan.

Media

Suatu Sistem informasi manajemen perkantoran didalamnya terdapat beberapa elemen diantaranya adalah obyek informasi,media informasi.Informasi ada bemacam-macam jenisnya,diantaranya adalah Audio ,Visual,Audio Visual dan sebagainya.Dari jenis Informasi yang bermacam-macam,maka media yang digunakan pun juga bermacam-macam sesuai dengan jenisnya.Dalam perkantoran misalnya ,Computer, Telepon ,Fax ,Email,Blog, Website dan sebagainya.Media-media tersebut bersifat general,didalam Sistem informasi manajemen perkantoran mempunyai sistem khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan aktifitas perkantoran.Sistem yang digunakan misalnya mengunakan media jaringan komputer yang mempunyai Database ynag digunakan untuk pemrograman informasi yang akan di akses didalam sistem tersebut.

Iplementasi

Sistem Informasi Manajemen meliputi semua kegiatan yang berhubungan dengan Informasi dalam berbagai macam lingkungan atau kegiatan yang salah satunya di perkantoran.Dalam sebuah Kantor maupun Perkantoran informasi merupakan factor yang sangat penting.Hal ini terjadi karena seluruh aktifitas perkantoran selalu membutuhkan sebuah informasi,baik dalam interen perkantoran maupun antar perusahaan atau perkantoran.Selain dari informasi itu sendiri.Sistem informasi manajemen perkantoran tentu implementasinya di perkantoran,baik yang bersifat formal maupun non formal,sebagai contoh gambaran umunya adalah diimplementasikan kantor perbankan,kantor perusahaan swasta maupun perintah,kantor pendidikan,kantor-kantor dinas pemerintahan dan lain sebagainya.

Pencapaian Tujuan

Tingkat keberhasilan suatu Sistem informasi manajemen perkantoran,adalah sistem tersebut mampu memenuhi kebutuhan pengelolaan informasi suatu organisasi perkantoran didalam aktifitasnya untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang direncanakan.

Sistem Informasi Berbasis Komputer Untuk Pengelolaan Sekolah

A. Pendahuluan

Dewasa ini persaingan antara sumber daya manusia semakin hari semakin terasa
sangat ketat, hal ini tidak terlepas dari perkembangan dunia yang menuntut tersedianya
sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber daya manusia salah satunya di
tentukan oleh berapa lama manusia tersebut mengenyam pendidikan formal maupun non
formal, sebab melalui pendidikan manusia akan menjadi tahu dariapa yang mereka tidak
ketahui.
Jejang pendidikan di negara kita sudah sangat memadai mulai dari Sekolah
dasar sampai ke perguruan tinggi, tinggal bagaimana para peserta didik bersedia
mengikuti serta mentaati semua kurikulum yang ada pada lembaga pendidikan, setelah
para peserta didik bersedia untuk didik serta dibina maka kesiapan lembaga
pendidikanlah yang pada akhirnya menentukan kualitas peserta didiknya setelah mereka
selesai mengenyam pendidikan pada lembaganya masing-masing.
Persaingan antara lembaga pendidikan khususnya sekolah menengah atas kian
hari kian kuat saja, hal ini memaksa sekolah-sekolah yang ada berlomba-lomba
menawarkan pelayanan terbaik bagi calon peserta didiknya. Persaingan yang kian
menguat tidak akan menjadi masalah besar bagi sekolah-sekolah yang notabenenya milik
pemerintah atau negeri, sebab untuk sekolah negeri mereka mendapatkan bantuan faslitas
dari pemerintah di bandingkan dengan sekolah swasta.
Sejalan dengan perkembangan dunia teknologi setiap sekolah dituntut untuk
memasukan teknologi khususnya teknologi informasi sebagai bagian dari kurikulum
pendidikan di sekolah bersangkutan, dengan masuknya teknologi informasi kedalam
kurikulum sekolah diharapkan lulusannya kelak memiliki keterampilan lain disamping

pengetahuan-pengetahuan inti yang mereka dapatkan selama mengikuti proses
pembelajaraan di sekolah.
Masuknya teknologi informasi pada setiap sekolah juga dapat meningkatkan
daya saing sekolah bersangakutan dengan sekolah lain, betapa tidak dengan adanya
teknologi informasi segala informasi yang berkaitan dengan sekolah akan mudah dan
cepat di akses bagi mereka yang membutuhkan khususnya calon siswa baru.
Disamping hal tersebut diatas teknologi informasi pun akan dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi bagi para pemegang kebijakan di sekolah untuk mengambil
keputusan yang tepat sehingga sedini mungkin kesalahan akan dapat diminimalisir.

B. Pengertian dasar dan azaz sistem informasi

1. Pengertian dasar Sistem Informasi

Keterpaduan informasi merupakan hasil yang diharapkan dari upaya
pengembangan sistem informasi. Oleh karena itu, perlu lebih dahulu
dikemukakan beberapa pengertian dasar dan azaz-azaz sistem informasi.
Sistem diartikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berkaitan
untuk secara bersama-sama menghasilkan satu tujuan. Mengenai hirarki
pengelompokkannya, dapat dikemukakan bahwa apabila suatu komponen di
dalam suatu sistem membentuk sistem sendiri maka komponen ini dinamakan
subsistem dan seterusnya sehingga akan ada nama-nama modul, submodul,
aplikasi dan subaplikasi. Hirarki ini berlaku relatif, tergantung dari jenjang
manajerial manakah dimulainya.
Informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk
suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk
melakukan tindakan. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktu-nya.
Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis
atau sinyal elektronis. Pengertian informasi dan data berlaku sangat relatif
tergantung pada posisinya terhadap lingkup permasalahannya. Jenis-jenis
informasi dapat dipandang dari 3 segi yaitu manajerial, sumber dan rutinitasnya.




Dari segi manajerialnya dibagi tiga jenis:
1. informasi strategis
2. informasi taktis
3. informasi operasional
Informasi strategis adalah informasi yang digunakan untuk kegiatan
manajerial tingkat atas (top manajemen) dan umumnya mempunyai daya jangkau
untuk waktu 5 sampai 15 tahun bahkan mungkin 75 tahun. Informasi taktis
digunakan untuk manajerial tingkat menengah (midle manajemen) pada umumnya
dengan daya jangkau satu tahun. Sedangkan informasi operasional adalah
informasi yang digunakan oleh kegiatan manajerial tingkat bawah (low
manajerial) dan pada umumnya mempunyai daya jangkau dalam hitungan
beberapa hari.
Informasi dilihat dari sumbernya dibagi menjadi dua jenis: internal dan
eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan
(profile), dan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada
tidaknya perubahan di luar organisasi itu. Informasi eksternal lebih banyak
digunakan oleh kegiatan manajerial tingkat atas. Jenis informasi dibagi menjadi
informasi insendentil dan rutin. Informasi rutin digunakan secara periodik
terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah-maslaah rutin. Infomasi
insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah-masalah khusus.
Pengertian sistem informasi dapat dilihat dari segi fisik dan fungsinya.
Dari segi fisiknya dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras,
perangkat lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling
mendukung untuk menghasilkan suatu produk.
Sedangkan dari segi fungsi informasi merupakan suatu proses berurutan
dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi/desiminasi.
Selanjutnya sistem informasi dikatakan berdaya guna jika mampu menghasilkan
informasi yang baik, tinggi akurasinya, tepat waktu, lengkap dan ringkas isinya.

Akurasi adalah ukuran berupa rasio antara jumlah informasi yang benar
dan tidak benar. Suatu sistem dikatakan mempunyai akurasi tinggi apabila
akurasinya sebesar 95%. Namun akurasi tinggi tidak akan berguna apabila
kedatangannya terlambat dan tidak teratur. Oleh karena itu sistem informasi
dituntut untuk lengkap, ringkas dan teratur sehingga tidak memusingkan
pengguna informasi tersebut.

2. Azaz -azaz sistem informasi
Azaz -azaz di sini berupa prinsip yang menjiwai sistem informasi baik
pengembangan, pemeliharaan dan peng- operasiannya.
Untuk lingkungan perpustakaan ada lima azaz yaitu:
1. azaz satu pengelola,
2. kepekaan.
3. kesederhanaan, dan
Azaz pengelola. Suatu sistem informasi dapat diselenggarakan apabila
ada suatu unit kerja yang diberi tanggug jawab untuk mengelolanya.Tugas penge-
lola ini adalah melaksanakan koordinasi dalam pengembangan, pemeliharaan dan
pengoperasian, melayani permintaan data, pengembangan teknik atau metode
analisis dalam rangka pendayagunaan informasi, dan bertanggung jawab atas
semua kualitas data dan informasi yang dihasilkan.
Azaz kepekaan. Sistem informasi dapat berguna apabila memberi layanan
sesuai dengan apa yang seharusnya diperlukan. Untuk itu diperlukan peremajaan
(update) agar penyusunan informasi sesuai dengan keadaan lapangan. Suatu
mekanisme yang harmonis antara sumber data dengan pusat pe-nyimpanan data
harus saling menguntungkan. Dalam pada itu informasi yang dihasilkan harus
mempunyai beragam bentuk dan secara langsung mampu memberikan semacam
"warning" kepada penerima informasi tentang adanya faktor-faktor negatif yang
perlu segera ditanggulangi.


Azaz kesederhanaan. Sistem informasi harus tersusun dari serangkaian
perangkat keras, perangkat lunak dan juga prosedur yang mudah dimengerti
maupun dioperasikan serta dipelihara oleh seluruh unit kerja, agar dapat dihindari
kemungkinan kesalahpahaman atau peluang terjadinya penyimpangan. Untuk itu
harus ada ketentuan yang jelas dan sistematik dalam membantu terselenggaranya
perputaran roda sistem informasi manajemen.
Dari semua pengertian dasar dan azaz-azaz ini, serta saling keterkaitan
yang terkandung di dalamnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan di mana
secara ringkas dapat dinyatakan bahwa:
1. Ouput dari sistem informasi adalah informasi. Relevansi dan kualitas
informasi yang dihasilkan tergantung sepenuhnya pada keinginan manusia.
Sistem informasi harus mengandung empat komponen, yaitu: data, pe-rangkat
keras, perangkat lunak, dan manusia. Perangkat keras maupun perangkat
lunak hanya merupakan alat bantu yang tidak akan melakukan apapun apabila
tidak ada data yang diproses dan tidak ada yang memerintahkan. Ada tiga
peranan manusia yang diperlukan oleh sistem informasi yatiu sebagai pemberi
data, pengolah, dan pengguna data. Ketiga peranan ini merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan di mana yang satu tidak merasa lebih penting
dari yang lain. Peranan ini tidak ada hubungannya dengan jabatan struktural
dan berlaku sangat relatif terhadap lingkup permasalahannya.
2. Sistem informasi harus mempunyai kejelasan tujuan dan bukan berarti
komputerasasi total. Komputerisasi hanya dikenakan secara selektif terhadap
aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan data yang berskala besar tapi
memerlukan proses yang menuntut ketelitian dan kecepatan tinggi di mana
pekerjan secara manual sudah tidak mungkin dipertahankan.
3. Sistem informasi adalah proses yang berlangsung secara periodik dan
beroperasi dalam suatu siklus yang bergerak secara teratur. Oleh karena itu,
suatu sistem informasi lebih beroreintasi pada informasi yang bersifat rutin.
4. Sistem informasi memerlukan satu pengelola yang berperanan sebagai
koordinator baik dalam pemeliharaan maupun dalam pengembangannya. Ini

berarti bahwa sistem informasi perlu diwadahi dalam bentuk fungsi tersendiri
dari suatu organisasi atau unit kerja.
Dari konsepsi teoritis diatas jika dikaitkan dengan pengelolaan
perpustakaan maka system informasi diperpustakaan harus di kelola oleh tenaga
yang professional yang memiliki keahlian dalam menata dan menyimpan
literature sehingga memudahkan pengunjung dalam mencari literature yang di
perlukan. Dalam penyimpanan penataan buku sebagaimana perlu di ingat aspek-
aspek kepekaan, dalam arti dalam menata buku harus mampu memberikan
pelayanan terbaik baik para pengunjung, aspek Kesederhanaan artinya penataan
buku harus memudahkan para pengunjung dalam mencari literaturnya sebab yang
mereka butuhkan adalah informasi.

C. Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem informasi berbasis computer secara sederhana adalah segala bentuk
penyajian informasi dengan menggunakan media computer hal ini dilakukan untuk
memudahkan serta kerapihan kearsipan yang mungkin dapat berguna di kemudian hari.
Syarat berjalannya system informasi berbasisi computer adalah :
1. Basic Data
Data merupakan input dalam sistem informasi berbasis computer yang
kemudian akan di olah menjadi informasi yang lebih mudah di fahami oleh
pihak lain. Contoh basic data adalah :
a. Profile Sekolah
b. Data Base Kurikulum
c. Data Base Siswa yang ada
d. Data Base Guru
e. Data Base Nilai
2. Hardware
Hardware atau perangkat keras merupakan alat yang di gunakan untuk
menyimpan data-data yang akan di oleh menjadi informasi. Contoh
hardware

a. Monitor
b. CPU
c. Keyboard
d. Mouse
e. Hard Disk
f. Stabilizer
g. UPS
h. Flashdisk
3. Software
Software atau perangkat lunak merupakan program yang dapat digunakan
untuk mengolah data. Contoh software :
a. Microsoft Acces
b. Microsoft Excel
c. Microsoft Word
d. Microsoft Power Point
e. Visual Basic
4. Operator
Operator adalha orang yang dapat mengoperasikan computer dan mampu
mengolah data menjadi informasi yang lebih mudah untuk di fahami

D. Kendala-kendala berkaitan dengan SIM berbasis IT

Seperti telah di ulas sebelumnya bahwa terdapat perbedaan antara sekolah
swasta dengan sekolah negeri, bagi sekolah negeri untuk mengadakan fasilitas teknologi
informasi mungkit tidak begitu sulit hal ini berbeda dengan sekolah swasta untuk
mengadakan fasilitas teknologi informasi mereka harus cermat dalam mengalokasikan
sumber dana sebab di sekolah swasta tenaga pengajarnya pun lebih banya guru swasta.






E. Penutup

Keberdaan teknologi informasi dirasakan sangan perlu dan sangat membantu
dalam pelaksanaan manajerial sekolah, jika hal ini dilakukan pihak sekolah akan sangan
mudah dalam memberikan informasi kepada pihak lain atau pihak sekolah akan sangat
mudah mengakses informasi yang datangnya dari luar yang mungkin sangat berguna bagi
perkembangan sekolah.
Disamping itu dengan adanya system infomasi berbasis computer juga akan
meningkatkan daya saing sekolah juga dapat meningkatkan pelayanan bagi para peserta
didik dilingkungan sekolah bersangkutan.

Componen Of Computer Based Information System

A computer-based information system (CBIS) is an information system in which the computer plays a major role. Such a system consists of the following elements:

• Hardware: The term hardware refers to machinery. This category includes the computer itself, which is often referred to as the central processing unit (CPU), and all of its support equipments. Among the support equipments are input and output devices, storage devices and communications devices.

• Software: The term software refers to computer programs and the manuals (if any) that support them. Computer programs are machine-readable instructions that direct the circuitry within the hardware parts of the CBIS to function in ways that produce useful information from data. Programs are generally stored on some input / output medium-often a disk or tape.

• Data: Data are facts that are used by program to produce useful information. Like programs, data are generally stored in machine-readable from on disk or tape until the computer needs them.

• Procedures: procedures are the policies that govern the operation of a computer system. "Procedures are to people what software is to hardware" is a common analogy that is used to illustrate the role of procedures in a CBIS.

• People: Every CBIS needs people if it is to be useful. Often the most over-looked element of the CBIS is the people: probably the components that most influence the success or failure of information system.