Dalam Ruangan Kesehatan edisi pekan ini kami bicarakan mengenai penyakit kanker paru-paru dan pengobatannya.
Pakar Rumah Sakit Tumor Beijing menjelaskan, jangan mengendurkan kewaspadaan terhadap gejala sistem pernafasan berkelanjutan yang tidak diketahui sebabnya, perlu segera pergi ke rumah sakit untuk mengesampingkan kemungkinan terserang penyakit kanker paru-paru, diagnosis dan pengobatan dini merupakan cara paling baik untuk meningkatkan hasil pengobatan penyakit kanker paru-paru dan kelangsungan hidup secara keseluruhan.
Survei terhadap 10 kota Tiongkok menunjukkan, umum kurang memperhatikan atas diagnosis dini kanker paru-paru. Walaupun terdapat 71 persen responden menyadari batuk berkepanjangan merupakan gejala umum mengidap kanker paru-paru, ketika terjadi batuk terus menerus yang tidak dapat dijelaskan sebabnya, sekitar 35 persen responden menyatakan tidak memperhatikan sama sekali gejala tersebut.
Pakar memperingatkan, batuk, sesak napas, nyeri dada, nafsu makan berkurang dan batuk darah merupakan gejala kanker paru-paru. Gejala kanker paru-paru tidak berciri khusus, tapi baru akan menimbulkan kewaspadaan setelah gejala-gejala tersebut tadi berlarut-larut terus. Maka, gejala dini kanker paru-paru pada umumnya diabaikan oleh penderita, sehingga begitu terdiagnosis penyakit kanker paru-paru itu sudah berada pada stadium menengah dan akhir, ditambah sel kanker paru-paru mudah menyerang organ-organ lain dan kambuh, sehingga tingkat kelangsungan hidup keseluruhan penderita kanker paru-paru tidak tinggi. Tingkat kelangsungan hidup selama 5 tahun penderita kanker paru-paru di Amerika Serikat hanya sekitar 15 persen, tapi taraf rata-rata penderita sejenis di negara berkembang hanya sekitar 10 persen.
Gejala kanker paru-paru.
Penyakit kanker paru-paru adalah sebab terutama kematian penderita kanker, tingkat berjangkitnya keseluruhan tengah cenderung naik dalam lingkungan dunia.
Gejala penyakit kanker paru-paru termasuk?batuk terus menerus, nyeri dada, batuk darah, nafas tersengal-sengal, serak, kerap kambuhnya radang paru-paru dan bronkitis, berat badan menurun dan selalu merasa letih.
Hasil pengobatan penyakit kanker paru-paru tergantung pada lingkup penyebaran sel kanker dan waktu penemuannya yang pertama. Kalau ditemukan sebelum penyebaran kanker paru-paru non sel kecil ke organ lainnya, tingkat kelangsungan hidup penderita selama 5 tahun dapat mencapai 47 persen. Akan tetapi, karena kanker paru-paru pada stadium dini gejalanya kurang nyata, maka, kebanyakan penderita kanker paru-paru baru terdiagnosis setelah memasuki stadium akhir.
Berdasarkan bentuk sel kanker di bawah mikroskop, kanker paru-paru terutama terbagi dalam dua jenis besar, kanker paru-paru non sel kecil yang menempati 75 persen kasus penyakit dan kanker paru-paru sel kecil. Dibandingkan dengan kanker paru-paru sel kecil, laju pertumbuhan dan penyebaran kanker paru-paru non sel kecil umumnya relatif lamban. Hasil pengobatan kanker paru-paru relatif jelek. Dilihat dari keseluruhan, tingkat kelangsungan hidup selama 5 tahun sekitar 15 persen. Tingkat tersebut merujuk kepada proporsi kelangsungan hidup penderita mencapai 5 tahun setelah didiagnosa.
Berikut kami bicarakan pembagian stadium kanker paru-paru.
Kanker paru-paru non sel kecil terbagi dua jenis sebagai berikut, sifat keterbatasan dan stadium perluasan. Yang depan merujuk kepada gejala kanker hanya terbatas pada sebelah daun paru serta dalam kelenjar limfa di sebelah daun tersebut, yang belakang merujuk kepada sel kanker telah beralih atau menyebar ke rongga dada atau organ badan lainnya.
Kanker paru-paru non sel kecil terbagi dalam 4 stadium. Pertama, sel kanker hanya terdapat dalam paru. Kedua, sel kanker telah menyebar ke kelenjar limfa di dekatnya. Ketiga, sel kanker telah menyebar ke organ di dekatnya, misalnya menyebar ke rongga dada. Keempat, sel kanker telah menyebar ke bagian lain tubuh, misalnya menyebar ke hati dan tulang.
Sekitar 90 persen penderita penyakit kanker paru-paru pria berkaitan dengan merokok.
Pakar menjelaskan, merokok telah terbukti sebagai salah satu penyebab utama kanker paru-paru, data klinis menunjukkan sekitar 90 persen penderita penyakit kanker paru-paru pria dan 79 persen penderita wanita penyakit sejenis, kesemuanya berkaitan dengan merokok.
Pakar menyatakan, selama tahun-tahun belakangan ini, jumlah penderita penyakit kanker paru-paru wanita bertambah banyak, di antaranya sejumlah penderita wanita tidak merokok, tapi dari pelacakan terakhir ditemukan bahwa biang keladinya adalah merokok secara pasif dan terlalu banyak menghirup asap minyak di dapur. Pakar memperingatkan, aktif menganjurkan tidak merokok dapat membantu rakyat menjauhi ancaman penyakit kanker pembunuh nomor wahid.
Suatu survei terhadap 10 kota di Tiongkok, masyarakat sangat menyadari hubungannya antara merokok dan penyakit kanker paru-paru. Sekitar 90 persen responden berpendapat, merokok merupakan salahsatu sebab utama yang menimbulkan penyakit kanker paru-paru, sedangkan sekitar 50 persen responden menyatakan, di antara perokok seumur hidup terdapat 10-15 persen orang yang terserang penyakit kanker paru-paru.
Berikut kami bicarakan metode pengobatan penyakit kanker paru-paru.
Pemilihan metode pengobatan tergantung pada besar dan kecilnya tumor, jenis, dan stadiumnya. Operasi, radioterapi dan kemoterapi, kesemua dapat digunakan untuk pengobatan penyakit kanker paru-paru.
Andaikata sel kanker belum menyebar ke organ lainnya, operasi kanker merupakan cara paling umum untuk pengobatan penyakit kanker non sel kecil. Tapi kalau sel kanker sudah menyebar ke organ lain dan tidak dapat dioperasi, dapat menggunakan cara pengobatan radioterapi atau kemoterapi atau memadukan kedua cara tersebut, dengan tujuan menyusutkan tumor dan pengendalian gejala penyakit. Pengobatan untuk penderita kanker paru-paru non sel kecil stadium akhir terutama dengan kemoterapi. Penderita penyakit kanker paru-paru sel kecil setelah terdiagnosa sel kankernya sudah menyebar ke organ lain, tidak layak lagi untuk menjalani operasi, hanya dapat menerima pengobatan kemoterapi dan radioterapi untuk menyusutkan tumor dan meredakan gejala penyakit.
sumber : http://indonesian.cri.cn/1/2006/01/03/1@38093.htm
Jumat, 09 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar